Jakarta – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan Safar atau Semarak Festival Arab Se-Asia Tenggara ke-14 pada 11-15 November 2024. Acara ini mengangkat tema "Kemilau Cakrawala Budaya Arab di Langit Nusantara" dan menjadi ajang bagi para mahasiswa dan siswa dari berbagai negara untuk bersaing dalam sejumlah lomba yang mengasah keterampilan bahasa Arab. Berbagai kategori perlombaan ditawarkan, seperti Debat Bahasa Arab, MTQ, MHQ, Hadroh, Baca Puisi Arab, Baca Berita Arab, Pidato Bahasa Arab, hingga Kaligrafi.
Akila Zika, mahasiswi semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNJ sekaligus panitia Safar 14, mengungkapkan makna di balik tema tahun ini. “Kami berharap bahasa Arab dapat berkilau di langit Nusantara, agar tidak hanya dianggap sebagai bahasa Islam semata. Safar ini adalah representasi bahwa bahasa Arab layak dihargai di Nusantara bahkan dunia. Semoga semakin banyak orang bangga dengan bahasa Arab dan memandangnya sebagai bahasa ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Ihwan Rahman Bahtiar, M.Pd. Dosen PBA UNJ yang bertindak sebagai juri lomba pidato bahasa Arab, menyampaikan apresiasinya terhadap Safar ke-14 ini. Menurutnya, acara ini penting untuk menumbuhkan kecintaan kaum muda terhadap bahasa Arab. “Kegiatan ini memotivasi siswa dan mahasiswa untuk meningkatkan kemahiran mereka dalam bidang maharoh kalam, khitobah, kaligrafi, dan sebagainya,” katanya.
Dr. Ari Khairul Fazli, Ketua Program Studi PBA Uhamka yang juga menjadi juri pidato bahasa Arab, berharap partisipasi lebih luas di tahun depan. “Semoga di tahun 2025 lebih banyak peserta dari seluruh Asia Tenggara. Pelaksanaan acara sudah sangat profesional, sehingga layak diperluas ke ranah internasional demi mengangkat bahasa Arab ke kancah dunia,” ungkapnya.
Achmad Syarif, Humas HDMI DK Jakarta sekaligus juri lomba pidato bahasa Arab, juga menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini. “Event seperti ini harus terus diadakan di kampus atau sekolah untuk mengasah keterampilan bahasa Arab siswa dan memotivasi mereka,” ujarnya.
Festival Safar ke-14 ini mencerminkan semangat UNJ dalam memperkenalkan dan memperkuat posisi bahasa Arab di tengah masyarakat, tak hanya sebagai bahasa agama tetapi juga bahasa ilmu dan budaya di Nusantara.
Akila Zika, mahasiswi semester 3 Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNJ sekaligus panitia Safar 14, mengungkapkan makna di balik tema tahun ini. “Kami berharap bahasa Arab dapat berkilau di langit Nusantara, agar tidak hanya dianggap sebagai bahasa Islam semata. Safar ini adalah representasi bahwa bahasa Arab layak dihargai di Nusantara bahkan dunia. Semoga semakin banyak orang bangga dengan bahasa Arab dan memandangnya sebagai bahasa ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Ihwan Rahman Bahtiar, M.Pd. Dosen PBA UNJ yang bertindak sebagai juri lomba pidato bahasa Arab, menyampaikan apresiasinya terhadap Safar ke-14 ini. Menurutnya, acara ini penting untuk menumbuhkan kecintaan kaum muda terhadap bahasa Arab. “Kegiatan ini memotivasi siswa dan mahasiswa untuk meningkatkan kemahiran mereka dalam bidang maharoh kalam, khitobah, kaligrafi, dan sebagainya,” katanya.
Dr. Ari Khairul Fazli, Ketua Program Studi PBA Uhamka yang juga menjadi juri pidato bahasa Arab, berharap partisipasi lebih luas di tahun depan. “Semoga di tahun 2025 lebih banyak peserta dari seluruh Asia Tenggara. Pelaksanaan acara sudah sangat profesional, sehingga layak diperluas ke ranah internasional demi mengangkat bahasa Arab ke kancah dunia,” ungkapnya.
Achmad Syarif, Humas HDMI DK Jakarta sekaligus juri lomba pidato bahasa Arab, juga menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini. “Event seperti ini harus terus diadakan di kampus atau sekolah untuk mengasah keterampilan bahasa Arab siswa dan memotivasi mereka,” ujarnya.
Festival Safar ke-14 ini mencerminkan semangat UNJ dalam memperkenalkan dan memperkuat posisi bahasa Arab di tengah masyarakat, tak hanya sebagai bahasa agama tetapi juga bahasa ilmu dan budaya di Nusantara.